Waktu masih menunjukkan pukul 03.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Pasti
masih terasa cukup dingin kalau di Indonesia. Sangat berbeda dengan
cuaca pagi di Madinah yang sudah mendekati 40 derajat celcius di pagi
buta menjelang sholat Subuh. Sepanjang jalan akan ditemui gelombang
lautan manusia yang mengular, terus bergerak merangsek menuju satu
titik, Masjid Nabawi.
Nabawi seolah dikepung dari berbagai arah. Mereka, para jemaah haji
datang dari segala penjuru seolah berlomba menjadi makmum subuh di
barisan terdepan. Pemandangan yang mungkin tidak akan pernah dijumpai di
masjid-masjid Indonesia jelang shalat subuh. Sungguh keindahan yang
luar biasa.
Belum lagi setiba di dalam masjid, sulit dijumpai orang yang ngobrol
atau bermain dengan gadget. ‘Paling banter’ mereka mengabadikan suasana
Nabawi gunakan HP maupun alat perekam lain. Semua sibuk dengan ritual
ibadahnya. Banyak yang sedang membaca Al Qur’an, sebagian lagi shalat
sunnah, dan banyak diantaranya sedang bermunajat, berdoa, berharap
kebaikan untuk dirinya dan keluarganya.
Sekitar pukul 04.20 WAS, adzan berkumandang. Suara merdunya seolah
membius semua jemaah di dalamnya. Semua terdiam, semua menikmati seruan
panggilan-Nya. Tanpa diperintah semua jemaah melaksanakan shalat sunnah
qabliyah sesaat adzan usai. Berikutnya mereka mengisi barisan-barisan
dengan tertib, rapi setelah iqamah dan melaksanakan shalat subuh dengan
khusyu’. Setelah shalat subuh berjamaah, pun masih banyak yang
melanjutkan mengaji, berdoa, dan i’tikaf di dalamnya.
Irama ibadah begitu harmonis. Bagi jemaah haji, simponi Nabawi pagi
mungkin terasa sangat ‘romantis’. Begitu seterusnya entah sampai kapan,
keindahan Nabawi pagi semoga tak kan berhenti
EmoticonEmoticon