Jemaah Yang Tertahan Imigrasi Akhirnya Bertemu Istri di Nabawi |
Madinah (Sinhat) 1 Agustus 2017---Lega, haru, sempat terbawa suasana dan hampir ikut meneteskan air mata. Kira-kira seperti itu gambaran perasaan saya sewaktu menyaksikan momen pertemuan Endang Badrian Mahrup (Kang Endang) dengan istrinya. Kang Endang, jemaah asal Subang Jawa Barat sempat tertahan sehari penuh di imigrasi bandara Madinah, Senin (31/07/2017).
Kang Endang ditahan imigrasi tidak diizinkan keluar bandara karena ada masalah keimigrasian. Sejak Senin pukul 07.05 pagi, Kang Endang yang tergabung dalam kloter JKS-8 harus menunggu permasalahan visanya selesai. Visa Kang Endang dinyatakan pihak imigrasi telah dipakai sehari sebelumnya. Visa yang tercatat 603xxxx711 telah masuk ke dalam system imigrasi dan tercatat telah berada di Madinah.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata pencatatan keimigrasian ada kesalahan entry nomor visa, sehingga setelah nomor visa Kang Endang dimasukkan tertolak. Petugas PPIH Daker Madinah akhirnya mencari jemaah yang telah menggunakan nomor visa Kang Endang dan dibawa ke imigrasi bandara.
Setelah melalui proses cukup panjang, rumit, dan melelahkan akhirnya Kang Endang dapat “dibebaskan” keluar dari bandara. Sekitar pukul 16.40 WAS Endang dapat bernafas lega keluar bandara. Masalah tidak hanya berhenti sampai di situ, karena JKS-8 terhitung melaksanakan sholat ‘arbain mulai waktu asyar, dan waktunya tersisa sedikit lagi. Tanpa banyak berpikir petugas PPIH Daker Bandara langsung mengantarkan Kang Endang menuju masjid Nabawi. Sekitar 30 menit kemudian, kami sampai pelataran masjid Nabawi segera bergegas wudlu.
“Alhamdulillah, akhirnya saya dapat melaksanakan sholat di masjid Nabi,” kata Endang.
“Selama ditahan pihak imigrasi saya sangat takut, saya khawatir dipulangkan lagi ke Indonesia. Saya selalu bersitighfar, saya selalu bertanya dalam hati, saya telah melakukan dosa apa hingga menerima cobaan ini,” tuturnya sambil menunggu waktu sholat maghrib.
Saat di masjid Nabawi, Kang Endang dengan mata berkaca-kaca mengagumi keagungan masjid Nabawi. Secara kebetulan ada beberapa teman Kang Endang di JKS-8 yang melihatnya, mereka bersyukur berpelukan karena Kang Endang telah bergabung kembali dengan mereka.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak-bapak yang telah membantu saya. Semoga Bapak-bapak selalu sehat, dapat menjalankan tugas dengan baik,” kata bapak dua anak ini.
Setelah sholat saya mengantarkan Kang Endang menunggu istrinya, yang menurut teman-temannya, istri Kang Endang akan lewat pintu 17 pagar Nabawi. Tak lama kemudian, terdengar suara jeritan seorang ibu memanggil “Bapaaakkkkkk” sambil berlari. Benar saja, dia istri Kang Endang, berhambur larut dalam tangis dan pelukan. Dengan terus memeluk istrinya, Kang Endang mencoba menenangkan istrinya yang tak henti-hentinya terisak bahagia.
Saya coba menenangkan mereka. Saya ajak mereka ngobrol masalah anak-anak hingga pekerjaan mereka. Kang Endang dan istrinya akhirnya tenang, saya pun berpamitan. Semoga indahnya Nabawi menjadi saksi kasih sayang mereka. Selamat beribadah Kang Endang, semoga mabrur hajimu. (ab/ab).
sumber : https://haji.kemenag.go.id/v3/content/jemaah-yang-tertahan-imigrasi-akhirnya-bertemu-istri-di-nabawi
Kang Endang ditahan imigrasi tidak diizinkan keluar bandara karena ada masalah keimigrasian. Sejak Senin pukul 07.05 pagi, Kang Endang yang tergabung dalam kloter JKS-8 harus menunggu permasalahan visanya selesai. Visa Kang Endang dinyatakan pihak imigrasi telah dipakai sehari sebelumnya. Visa yang tercatat 603xxxx711 telah masuk ke dalam system imigrasi dan tercatat telah berada di Madinah.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata pencatatan keimigrasian ada kesalahan entry nomor visa, sehingga setelah nomor visa Kang Endang dimasukkan tertolak. Petugas PPIH Daker Madinah akhirnya mencari jemaah yang telah menggunakan nomor visa Kang Endang dan dibawa ke imigrasi bandara.
Setelah melalui proses cukup panjang, rumit, dan melelahkan akhirnya Kang Endang dapat “dibebaskan” keluar dari bandara. Sekitar pukul 16.40 WAS Endang dapat bernafas lega keluar bandara. Masalah tidak hanya berhenti sampai di situ, karena JKS-8 terhitung melaksanakan sholat ‘arbain mulai waktu asyar, dan waktunya tersisa sedikit lagi. Tanpa banyak berpikir petugas PPIH Daker Bandara langsung mengantarkan Kang Endang menuju masjid Nabawi. Sekitar 30 menit kemudian, kami sampai pelataran masjid Nabawi segera bergegas wudlu.
“Alhamdulillah, akhirnya saya dapat melaksanakan sholat di masjid Nabi,” kata Endang.
“Selama ditahan pihak imigrasi saya sangat takut, saya khawatir dipulangkan lagi ke Indonesia. Saya selalu bersitighfar, saya selalu bertanya dalam hati, saya telah melakukan dosa apa hingga menerima cobaan ini,” tuturnya sambil menunggu waktu sholat maghrib.
Saat di masjid Nabawi, Kang Endang dengan mata berkaca-kaca mengagumi keagungan masjid Nabawi. Secara kebetulan ada beberapa teman Kang Endang di JKS-8 yang melihatnya, mereka bersyukur berpelukan karena Kang Endang telah bergabung kembali dengan mereka.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak-bapak yang telah membantu saya. Semoga Bapak-bapak selalu sehat, dapat menjalankan tugas dengan baik,” kata bapak dua anak ini.
Setelah sholat saya mengantarkan Kang Endang menunggu istrinya, yang menurut teman-temannya, istri Kang Endang akan lewat pintu 17 pagar Nabawi. Tak lama kemudian, terdengar suara jeritan seorang ibu memanggil “Bapaaakkkkkk” sambil berlari. Benar saja, dia istri Kang Endang, berhambur larut dalam tangis dan pelukan. Dengan terus memeluk istrinya, Kang Endang mencoba menenangkan istrinya yang tak henti-hentinya terisak bahagia.
Saya coba menenangkan mereka. Saya ajak mereka ngobrol masalah anak-anak hingga pekerjaan mereka. Kang Endang dan istrinya akhirnya tenang, saya pun berpamitan. Semoga indahnya Nabawi menjadi saksi kasih sayang mereka. Selamat beribadah Kang Endang, semoga mabrur hajimu. (ab/ab).
sumber : https://haji.kemenag.go.id/v3/content/jemaah-yang-tertahan-imigrasi-akhirnya-bertemu-istri-di-nabawi
EmoticonEmoticon