Malware, singkatan dari Malicious Software adalah software yang dirancang untuk menginfaksi komputer tanpa pengetahuan pemiliknya. Tanda-tanda terjangkitnya komputer oleh Malware adalah munculnya bentuk-bentuk gangguan yang menghambat kinerja komputer. Software yang dikategorikan kelompok malware dapat diklasifikasikan lagi menjadi bermacam-macam, sesuai dengan tujuan utamanya, antara lain adalah virus, worm, trojan horse, spyware dan bayak lagi.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Seiring meningkatnya ancaman program jahat (malware), adalah penting bagi user untuk mengetahui trik-trik menghindari serangan malware. Malware sendiri dikategorikan sebagai sebuah software yang bersifat merusak termasuk di dalamnya virus, worm, Trojan, rootkit, spyware, dan adware. Dampak dari serangan malware bervariasi mulai dari membuat komputer crash hingga pencurian data/identitas.
Siapa yang mau jika komputer yang menyimpan data-data penting tiba-tiba terserang virus atau kita terjebak menginstal software yang ternyata adalah Trojan yang menyamar. Malware akan lebih mudah untuk dihindari daripada dibersihkan dengan antivirus. Menghindari malware bisa dilakukan dengan dua macam strategi.
1. Terapkan kebiasaan online yang cerdas
Satu-satunya jurus mujarab untuk menghindari PC terinfeksi malware adalah dengan menerapkan kebiasaan online yang cerdas. Tidak perlu keahlian khusus untuk melakukannya. Yang diperlukan hanya meningkatkan kewaspadaan sebelum men-download dan mengintal software apapun yang tidak dikenali atau yang kurang terpercaya dari sumber-sumber berikut ini:
Dari website:
Jika tidak yakin, tinggalkan situs dan teliti terlebih dahulu software sebelum Anda menginstalnya. Jika rekomendasinya baik, silakan mengunjungi situs tersebut lagi lalu menginstalnya. Tetapi jika rekomendasinya buruk, lebih baik jangan menginstalnya karena berisiko terserang malware.
Dari email:
Jangan percayai pesan apapun yang terdapat dalam email spam. Respons email hanya dari orang yang Anda kenal saja namun harus tetap waspada jika pesan di dalamnya terdapat link atau attachment. Jika Anda curiga ketika diminta untuk melihat isi lampiran atau menginstal sesuatu, jangan respons email tersebut.
Dari media fisik:
Terkadang ada teman, keluarga, atau relasi kita yang secara tidak sengaja memberikan kita flash disk yang telah terinveksi virus. Jangan menerima file-file ini begitu saja, scan terlebih dulu dengan software keamanan. Jika masih ragu, jangan copy/buka file tersebut.
Dari pop-up window:
Ketahuilah bahwa beberapa pop-up window ada yang berusaha menggoda kita untuk men-download software atau menjalankan layanan scan gratis. Strategi yang dijalankan pop-up window seperti ini adalah dengan menakut-nakuti pengguna PC agar percaya bahwa tawaran mereka bertujuan untuk melindungi PC. Yang harus dilakukan jika menemukan pop-up window seperti ini adalah segera tutuplah pop-up window tersebut tanpa mengklik apapun yang di dalamnya termasuk tanda silang di bagian pojok kanan atas. Tutuplah window melalui Windows Task Manager atau dengan menekan tombol Ctrl-Alt-Delete pada keyboard.
Dari software lain:
Terkadang ada beberapa software yang mencoba menginstal malware sebagai bagian dari proses instalasi. Karena itu, ketika menginstal software, perhatikan dengan seksama kotak pesan yang muncul sebelum mengklik Next, OK, atau I agree. Periksalah “User Agreement”. Jika Anda tidak yakin, batalkan instalasi, lalu cek program. Lakukan instalasi jika Anda sudah yakin bahwa software tersebut aman.
Dari layanan file sharing ilegal:
Berhati-hatilah ketika memasuki layanan file sharing ilegal. Sebab quality control di area ini sangat minim sehingga memudahkan hacker untuk menyisipkan malware pada film-film, album atau software yang popular yang akan kita download.
2. Update dan pakai software keamanan
Sewaspada-waspadanya kita, suatu saat kita akan berpeluang terinfeksi malware. Sebab malware dirancang untuk menyelinap pada komputer dengan cara yang tidak terduga. Karena itu pasang software keamanan yang tepat untuk membantu mengatasinya dan jangan lupa untuk selalu meng-updatenya.
Update Sistem operasi:
Bagi yang menggunakan Windows, Anda bisa menggunakan Windows Update. Layanan ini secara otomatis akan memberikan info jika ada update terbaru, bahkan bisa men-download secara otomatis dan menginstal update-nya.
Update Browser:
Apapun browser yang Anda pakai, tetaplah meng-updatenya dengan versi yang terbaru demi mencegah infeksi. Manfaatkan juga fitur-fitur pop-up blocking, download screening, dan fitur automatic update yang ada pada browser.
Software antivirus:
Agar aman, selalu gunakan software antivirus dan jangan lupa meng-updatenya secara rutin. Scan komputer secara berkala setidaknya satu kali dalam sebulan.
Software anti-malware:
Software ini biasa juga disebut dengan software anti-spyware. Beberapa aplikasi antivirus ada yang berisi komponen anti-malware. Jika tidak ada, segera instal dan jangan lupa rutin mengupdatenya.
Firewall:
Gunakan firewall untuk mengetahui pihak luar yang mencoba mengakses masuk ke komputer Anda. Jangan menjalankan dua firewall secara bersamaan karena akan mengganggu satu sama lain.
Filter spam:
Jika email Anda tidak dilengkapi dengan filter spam, gunakan software filter spam tambahan. Filter spam harus diaktifkan untuk menghindari adanya serangan spam yang menyisipkan malware.
Sumber: PC World
EmoticonEmoticon