Monday, November 27, 2017

Google Masih Pantau dengan diam-diam Lokasi Pengguna walau GPS sudah Mati?




Google Masih Pantau dengan diam-diam Lokasi Pengguna walau GPS sudah Mati?

Terima kasih atas pengetahuan yang telah diberikan kepada saya,  pengetahuan yang saya dapat  dari Agustin Setyo Wardani artikel sangat membantu dan lebih paham tentang perkembangan teknologi pada android. Berikut saya tulis di blog dengan judul  Google Masih Pantau dengan diam-diam Lokasi Pengguna walau GPS sudah Mati?
 Pengguna smartphone pasti anda sudah tahu, tentang teknologi GPS, smartphone bisa melacak setiap pergerakan smartphone dinamapun. tentunya fitur GPS perlu diaktifkan agar bisa melacak lokasi.

Saat fitur lokasi dinonaktifkan, sistem dan aplikasi tentu tidak bisa melacak keberadaan .Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada Android.

Belakangan diketahui bahwa Google tetap melacak keberadaan meski pengguna mematikan fitur lokasi, baik saat mereka menggunakan koneksi WiFi atau pun mencabut kartu SIM dari perangkat.

Google telah melacak lokasi pengguna selama setahun terakhir, yakni sejak awal 2017. Setelah kedapatan melakukan hal tersebut, raksasa internet Amerika Serikat itu menyatakan akan berhenti melacak lokasi pengguna.

Dahulu, kebiasaan Google melacak lokasi pengguna sudah diketahui oleh Quartz. Saat dikonfirmasi, Google pun memberi jawaban.

"Pada Januari 2017, kami menggunakan kode identitas seluler (Cell ID) sebagai sinyal tambahan guna meningkatkan kecepatan dan kinerja pengiriman pesan," kata seorang juru bicara Google dalam pernyataannya.

Mengelak telah Jual Data ke Pihak Ketiga

Google Masih Pantau dengan diam-diam Lokasi Pengguna walau GPS sudah Mati?"Namun, kami tidak pernah memasukkan Cell ID ke dalam sistem sinkronisasi jaringan kami, sehingga data-data (lokasi pengguna) yang terkumpul segera dihapus. Kami pun memperbaruinya agar tidak lagi meminta Cell ID," tulis Google.

Sayangnya selama setahun melakukan praktik itu, BGR menyebut Google tidak menginformasikannya kepada para pengguna. Padahal, CEO Google Sundar Pichai mengatakan, perusahaan melakukan berbagai hal untuk meningkatkan privasi pengguna.

Sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci mengenai cara kerja penggunaan data lokasi bisa membantu mempercepat pengiriman pesan. Tentunya pengguna yang tidak ingin lokasinya diketahui orang lain mungkin merasa apa yang dilakukan Google sangat tidak nyaman.

Mengutip Quartz, meskipun data lokasi yang dikirimkan kepada Google terenkripsi, data tersebut berpotensi dikirimkan ke pihak ketiga jika smartphone diretas.

Google menyebut, data lokasi data yang dikumpulkan memang tidak dibagikan kepada pihak lain dan kemungkinan hal tersebut benar adanya. Kendati demikian, tentu mengumpulkan data lokasi pengguna bukanlah hal yang bisa dibenarkan.

Baca Juga : 

Google Assistant terbaru mebantu Atasi Masalah di Android

Nah ini iPhone yang Jarang Jadi Sasaran Malware

Android, beberapa Penyebab Baterai Boros dan Cara Mengatasi

Quartz menyebut, data pribadi pengguna, mulai dari pandangan politik, riwayat belanja, hingga lokasi pengguna dapat digunakan untuk membantu iklan tertarget seperti yang dilakukan oleh Facebook dan Alphabet. Sekadar diketahui, nilai iklan tertaget kini diprediksi mencapai US$ 1,2 triliun atau sekitar Rp 16.216 triliun. 


EmoticonEmoticon