Thursday, August 10, 2017

Berita, Beredar Viral Penelantaran Jemaah di Nabawi, Ini Klarifikasinya


Berita, Beredar Viral Penelantaran Jemaah di Nabawi, Ini Klarifikasinya
Informasi dari media sosial (medsos) mengenai adanya jemaah haji dari Jember, Jawa Timur, tepatnya Kloter 27 yang ditelantarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terpatahkan dengan fakta di lapangan.
Petugas haji sejak awal ternyata sudah memerhatikan jemaah atas nama Slamet bin Toryeh tersebut.

"Kami sejak awal kedatangan beliau ke Madinah sudah memonitornya. Jadi tidak benar kalau PPIH menelantarkannya," ungkap anggota Perlindungan Jemaah (Linjam) Sektor 4, Daker Madinah, Serka Alpan Arbudi saat menemani tim Media Center Haji menemui Slamet bin Toryeh di kamar 802 Hotel Al-Mukhtarah Tower, Madinah, Kamis (10/8/2017).

Lebih lanjut dikatakan, dia tersinggung jika dibilang PPIH tidak mengurus jemaah. Karena setiap hari jemaah sakit ini selalu diperhatikan petugas haji.

"Saya yang mengantarkan Pal Slamet ke Masjid Nabawi. Tadinya dia ngotot tetap salat lima waktu ke Nabawi untuk mengejar arbain yang, tapi setelah dijelaskan, Pak Slamet engga ngotot lagi," ucap anggota Kodam Bukit Barisan ini.

Jemaah berusia 70-an tahun ini menderita penyakit stroke sejak 3,5 tahun lalu, sehingga tidak bisa berdiri tegap lagi. Karena itu jemaah ini membutuhkan bantuan kursi roda untuk kegiatan ibadah di luar hotel.

"Setiap hari saya antarkan beliau ke Masjid Nabawi. Tapi Pak Slamet ini tidak kuat panas dan dingin. Jadi biasanya hanya sekali ke Nabawi," ujarnya.

Biasanya jemaah akan berangkat ke Masjid Nabawi di waktu ashar, lalu menunggu hingga salat magrib dan isya. "Nah Pak Slamet ini kalau di dalam masjid tidak kuat AC, sedangkan di luar masjid tidak kuat panas. Saya selalu tanya beliau mau salat di Masjid Nabawi kapan. Nanti saya antar," ungkapnya.

Sementara itu, dr Gini Wuryandari, dokter Kloter 27 Embarkasi Surabaya (SUB 27) juga membantah ada penelantaran jemaah atas nama Slamet bin Toryeh. Menurut dia, jemaah ini sejak awal mendapatkan pendampingan petugas haji.

"Dari embarkasi sudah kami fasilitasi dengan kursi roda. Sejak naik bus sampai naik pesawat kami dampingi. Bahkan didudukkan di kelas bisnis bersama istrinya," paparnya.

Begitu juga di Bandara AMAA Madinah. Jemaah dibawa dengan kursi roda dan didahulukan Petugas Haji Daker Bandara saat pemeriksaan imigrasi.

"Sampai di kamar kami juga melakukan visitasi sehari sekali. Mungkin jemaah yang lain tidak melihat kami mengunjungi Pak Slamet sedang salat di Masjid Nabawi," tuturnya.

Saat kami mengunjungi Slamet di kamarnya, dia tengah ditemani istrinya, Juwaria Sino. "Bapak sakit stroke tiga tahun lalu," ucap Juwaria dalam bahasa Madura.

Sebelumnya beredar status di media sosial yang menyebut adanya jemaah haji yang terlantar di Madinah. Jemaah yang dimaksud berasal dari Jember, Jawa Timur, tepatnya Kloter 27. Dalam medsos juga dikatakan jemaah ini menderita stroke dan sekarang berada di Hotel Al-Mukhtarah Tower.

"Selama sampai di Medinah baru sekali pergi ke mesjid dan itupun di telantarkan di luar mesjid dan di bawah terik matahari. Tolong di viralkan agar Bapak Slamet ini agar di perhatikan oleh petugas PPIH," sebut pemilik akun Facebook, abu nancy.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau semua pihak agar tidak menyebarkan informasi seputar haji yang tidak jelas kebenarannya. Kalau ada pihak yang menemukan atau mempunyai masalah sebaiknya melaporkannya ke WhatsApp/SMS Center, yakni 050 3500017, atau Call Center 9200 1 321.

"Kami berharap jika masyarakat menemukan masalah terkait penyelenggaraan haji bisa menghubungi Call Center, SMS/WA Center PPIH. Masalah akan segera ditindaklanjuti karena PPIH punya sistem yang melacak keberadaan petugas. Sehingga kami bisa cepat membantu," kata Arsyad Hidayat, Kepala Daerah Bandara, Kamis (10/8/2017)

Sumber : https://haji.kemenag.go.id


EmoticonEmoticon