Subnetting
Ketika suatu pemilik IP Address misalnya untuk kelas A
memerlukan lebih dari satu network ID, maka perlu mengajukan permohonan ke
internic untuk mendapatkan IP Address baru. Namun persediaan IP Address saat
ini sangat terbatas karena banyaknya situs-situs internet.
Untuk mengatasi
kesulitan ini dilakukan suatu teknik yang dikenal dengan subnetting. Subnetting
merupakan teknik untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang sudah
ada dengan cara mengorbankan host ID untuk dipakai dalam membuat network ID
tambahan.
Sebagsi contoh kasus misalnya ingin dibangun jaringan
mengunakan IP 24.136.35.0 dengan subnet mask 255.255.248.0 dimana oktet ketiga
selubung dengan 248.
Rumus yang digunakan 256-248 = 8. Maka kelompok subnet
yang dapat dipakai adalah kelipatan 8 yaitu
8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,88,96,104 dan seterusnya. Dengan demikian kelompok
IP address yang dapat dipakai adalah ...
Tabel kelompok
Dari IP Address
|
Sampai dengan IP address
|
24.136.8.1
|
24.136.15.254
|
24.136.16.1
|
24.136.23.254
|
24.136.24.1
|
24.136.31.254
|
24.136.32.1
|
24.136.39.254
|
24.136.40.1
|
24.136.47.254
|
24.136.48.1
|
24.136.55.254
|
24.136.56.1
|
24.136.63.254
|
Dst ...
|
Dari kelompok IP address yang dapat dipakai di atas sebagai
contoh akan digunakan kelompok IP address 24.136.32 dan 24.136.40 IP
network-nya 24.136.32.0 dengan alamat broadcast 24.136.39.255 contoh kasus lagi
kita akan menggunakan IP lokal kelas C 192.18.1.0 dengan subnet mask
255.255.255.240 yang mana oktet ke empat selubung dengan 240.
Maka untuk
mencari kelompok subnet dari IP tersebut kita dapat menggunakan rumus 256 – 240
= 16. Dengan demikian kelompok subnet mask 255.255.255.240 yaitu :
16.32.64.80.96.112.128.144.160.176.192.208 dan 224
Dari hasil kalompok subnet diatas maka kelompok IP address
yang digunakan yaitu :
Tabel kelompok IP Address
Dari IP address
|
Sampai dengan address
|
192.168.1.17
|
192.168.1.30
|
192.168.1.33
|
192.168.1.46
|
192.168.1.49
|
192.168.1.62
|
192.168.1.65
|
192.168.1.78
|
192.168.1.81
|
192.168.1.94
|
192.168.1.97
|
192.168.1.110
|
192.168.1.113
|
192.168.1.126
|
192.168.1.129
|
192.168.1.142
|
192.168.1.145
|
192.168.1.158
|
192.168.1.161
|
192.168.1.174
|
192.168.1.177
|
192.168.1.190
|
192.168.1.193
|
192.168.1.206
|
192.168.1.209
|
192.168.1.222
|
192.168.1.225
|
192.168.1.238
|
Semakin banyak bit yang selubung seperti contoh diatas, maka
akan semakin banyak network ID yang dapat dibuat, namun akan memperkecil jumlah
host ID karena dengan subnetting, anda mengorbankan host ID yang tersedia.
Disamping penulisan IP address yang umum seperti diatas,
kita juga dapat menuliskan notasi IP address secara singkat sebagai contoh :
IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0
dapat ditulis dengan singkat menjadi 192.168.1.1 / 24. Jadi angka 24 di
belakang garis miring menandakan bahwa 24 bit dari subnet mask diselubung
dengan angka biner 1, yaitu : 9
11111111.11111111.11111111.00000000
Atau
255.255.255.0
Selain untuk menggunakan subnet mask secara normal, kita
juga dapat menggunakannya untuk IP address yang menggunakan metode subnetting,
sebagai contoh :
Kita mempunyai IP address 192.1681.1 dengan subnet mask
255.255.255.240 dengan demikian IP address dapat di tulis menjadi 192.168.1.1
/28. Angka 28 dibelakang garis miring merupakan 28 bit dari subnet mask yang
kita selubung dengan angka 1 yaitu :
11111111.11111111.11111111.11110000
Atau
255.255.255.240
Baca juga tabel-tabel yang menjelaskan penggunaan subnet untukkelas A,B, dan C dan cara mencari jumlah subnet
EmoticonEmoticon