Monday, December 5, 2016

Subnetting

Subnetting 

Ketika suatu pemilik IP Address misalnya untuk kelas A memerlukan lebih dari satu network ID, maka perlu mengajukan permohonan ke internic untuk mendapatkan IP Address baru. Namun persediaan IP Address saat ini sangat terbatas karena banyaknya situs-situs internet. 




Untuk mengatasi kesulitan ini dilakukan suatu teknik yang dikenal dengan subnetting. Subnetting merupakan teknik untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang sudah ada dengan cara mengorbankan host ID untuk dipakai dalam membuat network ID tambahan.

Sebagsi contoh kasus misalnya ingin dibangun jaringan mengunakan IP 24.136.35.0 dengan subnet mask 255.255.248.0 dimana oktet ketiga selubung dengan 248. 

Rumus yang digunakan 256-248 = 8. Maka kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 8 yaitu 8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,88,96,104 dan seterusnya. Dengan demikian kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ...

Tabel kelompok
Dari IP Address
Sampai dengan IP address
24.136.8.1
24.136.15.254
24.136.16.1
24.136.23.254
24.136.24.1
24.136.31.254
24.136.32.1
24.136.39.254
24.136.40.1
24.136.47.254
24.136.48.1
24.136.55.254
24.136.56.1
24.136.63.254
Dst ...


Dari kelompok IP address yang dapat dipakai di atas sebagai contoh akan digunakan kelompok IP address 24.136.32 dan 24.136.40 IP network-nya 24.136.32.0 dengan alamat broadcast 24.136.39.255 contoh kasus lagi kita akan menggunakan IP lokal kelas C 192.18.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.240 yang mana oktet ke empat selubung dengan 240. 

Maka untuk mencari kelompok subnet dari IP tersebut kita dapat menggunakan rumus 256 – 240 = 16. Dengan demikian kelompok subnet mask 255.255.255.240 yaitu :
16.32.64.80.96.112.128.144.160.176.192.208 dan 224

Dari hasil kalompok subnet diatas maka kelompok IP address yang digunakan yaitu :
Tabel kelompok IP Address
Dari IP address
Sampai dengan address
192.168.1.17
192.168.1.30
192.168.1.33
192.168.1.46
192.168.1.49
192.168.1.62
192.168.1.65
192.168.1.78
192.168.1.81
192.168.1.94
192.168.1.97
192.168.1.110
192.168.1.113
192.168.1.126
192.168.1.129
192.168.1.142
192.168.1.145
192.168.1.158
192.168.1.161
192.168.1.174
192.168.1.177
192.168.1.190
192.168.1.193
192.168.1.206
192.168.1.209
192.168.1.222
192.168.1.225
192.168.1.238

Semakin banyak bit yang selubung seperti contoh diatas, maka akan semakin banyak network ID yang dapat dibuat, namun akan memperkecil jumlah host ID karena dengan subnetting, anda mengorbankan host ID yang tersedia.

Disamping penulisan IP address yang umum seperti diatas, kita juga dapat menuliskan notasi IP address secara singkat sebagai contoh :
IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 dapat ditulis dengan singkat menjadi 192.168.1.1 / 24. Jadi angka 24 di belakang garis miring menandakan bahwa 24 bit dari subnet mask diselubung dengan angka biner 1, yaitu : 9

11111111.11111111.11111111.00000000

Atau

255.255.255.0

Selain untuk menggunakan subnet mask secara normal, kita juga dapat menggunakannya untuk IP address yang menggunakan metode subnetting, sebagai contoh :
Kita mempunyai IP address 192.1681.1 dengan subnet mask 255.255.255.240 dengan demikian IP address dapat di tulis menjadi 192.168.1.1 /28. Angka 28 dibelakang garis miring merupakan 28 bit dari subnet mask yang kita selubung dengan angka 1  yaitu :

11111111.11111111.11111111.11110000

Atau 

255.255.255.240



EmoticonEmoticon