Assalam Mualaikum wr.wbr
Hai Sobat, apa kabar, semoga dalam keadaan sehat selalu dan tatap semangat menjalankan aktifitas hari ini.
Hai sobat hari ini saya akan menulis tenang sistem keamanan firewall
Pasti sobat bertanya-tanya apa sih? sistem keamanan firewall
Ferewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab
dalam keamanan ferewall ini ada beberapa hal pembahasan :
1. Menentukan jenis jenis keamanan jaringan
2. Memasang firewall
3. Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
4. Mendesain sistem keamanan jaringan
A. Menentukan jenis jenis keamanan jaringan
Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi yang melibatkan
berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan
koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware (pengamanan
fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software (sistem, konfigurasi,
sistem akses)
Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang dilakukan oleh
pengelola( human error), akan tetapi tidak sedikit pula yang disebabkan oleh pihak ketiga
Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses, penyalahgunaan
data maupun sistem, sampai tindakan kriminal melalui aplikasi jaringan komputer
Beberapa jenis gangguan dalam internetworking dikenal istilah:
1. Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada, misalnya
pengrusakan pada sistem dari suatu server.
2. Physing, berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang berkaitan
dengan pemanfaataanya.
3. Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
4. Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya pencurian
nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo yang terdapat pada rekening
tersebut untuk keperluan belanja online.
Serta masih banyak istilah pada sistem keamanan jaringan yang berkaitan dengan penyalahgunaan maupun pengerusakan sistem yang sudah ada.
Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan dalam bentuk
1. Mengelompokkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau titik pusat
akses (Server) pada suatu jaringan, yang selanjutnya harus diberikan pengamanan secara
khusus.
2. Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang
disebut pada point nomor 1. Ruangan tersebut dapat diberikan label Network Operating
Center (NOC) dengan membatasi personil yang diperbolehkan masuk.
3. Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yang lain. Perlu juga
difungsikan Uninteruptable Power Supply (UPS) dan Stabilizer untuk menjaga kestabilan
supply listrik yang diperlukan perangkat pada NOC.
4. Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel.
5. Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di
jaringan.
6. Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem.
Firewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya
Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi jaringan, baik dengan melakukan filterisasi, membatasi, ataupun menolak suatu permintaan koneksi dari jaringan luar lainnya seperti internet
Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkannya melindungi jaringan.
Ada tiga macam Proses yang terjadi pada firewall, yaitu:
1. Modifikasi header paket, digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit paket
TCP sebelum mengalami proses routing.
2. Translasi alamat jaringan, translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu
( one to one ), yaitu satu alamat IP privat dipetakan kesatu alamat IP publik atau
translasi banyak kesatu ( many to one ) yaitu beberapa alamat IP privat dipetakan kesatu
alamat publik.
3. Filter paket, digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan atau tidak.
B. Memasang firewall
Jenis-jenis firewall
1. Packet Filtering Gateway
2. Application Layer Gateway
3. Circuit Level Gateway
4. Statefull Multilayer Inspection Firewall
Berikut Pembahasan tentang jenis-jenis Firewall
1. Packet Filtering Gateway
Packet filtering gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan
filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.
2. Application Layer Gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya
berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi ( content ) paket
tersebut.
Bila kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan filterisasi
pada layer aplikasi ( Application Layer ).
3. Circuit Level Gateway
Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan transport dari model referensi TCP/IP.
Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa
disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi
hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Applica-
tion Layer Gateway , hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda,
yaitu berada pada layer Transport.
4. Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall
jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet
Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application
Layer Gateway dan Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini
merupakan firewall yang ,memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan
yang paling tinggi
C. Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
Aplikasi pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall dapat diimplementasikan
dengan menerapkan sejumlah aturan (chains) pada topologi yang sudah ada.
Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan iptables, ada dua hal yang harus
diperhatikan yaitu
1. Koneksi paket yang menerapkan firewall yang digunakan.
2. Konsep firewall yang diterapkan
Dengan dua hal ini diharapkan iptables sebagai aturan yang mendefinisikan firewall dapat
mengenali apakah koneksi yang terjadi berupa koneksi baru ( NEW) , koneksi yang telah
ada ( ESTABLISH ), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya ( RELATED ) atau
koneksi yang tidak valid ( INVALID ). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IP
Tables disebut Statefull Protocol.
Koneksi Paket
Koneksi paket yang dalam proses pengirimannya dari pengirim kepada penerima harus melalui
aturan firewall, dapat dikelompokan kepada tiga kelompok koneksi, yaitu
- Koneksi TCP
- Koneksi IP
- Koneksi UDP
Koneksi TCP
Sebuah koneksi TCP dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection Oriented yang berarti sebelum melakukan pengiriman data, mesin-mesin tersebut akan melalui 3 langkah cara berhubungan ( 3-way handshake ).
Koneksi IP
Sebuah frame yang diidentifikasi menggunakan kelompok protokol Internet (IP) harus melalui aturan firewall yang didefinisikan menggunakan protokol IP sebelum paket tersebut mendapat jawaban koneksi dari tujuan paket tersebut
Salah satu paket yang merupakan kelompok protokol IP adalah ICMP, yang sering digunakan sebagai aplikasi pengujian koneksi ( link ) antar host
Ada empat macam tipe echo yang akan mendapat paket balasan, yaitu:
Echo request dan reply,
Timestamp request dan reply,
Infomation request dan reply,
Address mask request dan reply
Koneksi UDP
Berbeda dengan koneksi TCP, koneksi UDP (Gambar 11.11) bersifat connectionless . Sebuah mesin yang mengirimkan paket UDP tidak akan mendeteksi kesalahan terhadap pengiriman paket tersebut.
Paket UDP tidak akan mengirimkan kembali paket-paket yang mengalami error. Model pengiriman paket ini akan lebih efisien pada koneksi broadcasting atau multicasting
MATA RANTAI IPTABLES
Untuk membangun sebuah firewall, yang harus kita ketahui pertama-tama adalah bagaimana sebuah paket diproses oleh firewall, apakah paket-paket yang masuk akan di buang ( DROP ) atau diterima ( ACCEPT ), atau paket tersebut akan diteruskan ( FORWARD ) ke jaringan yang lain.
Salah satu tool yang banyak digunakan untuk keperluan proses pada firewall adalah iptables. Program iptables adalah program administratif untuk Filter Paket dan NAT ( Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya, iptables dilengkapi dengan tabel mangle, nat dan filter Proses yang terjadi pada paket yang melewati suatu firewall dapat digambarkan sebagai berikut
Keterangan :
DNAT (Destination NAT) : Tujuan yang memerlukan konversi Network Address Translation.
SNAT (Source NAT): Sumber yang menggunakan konversi Network Address Translation
TABEL FILTER PADA IPTABLES
Tabel NAT Pada IPTABLES
Salah satu kelebihan IPTABLES adalah untuk dapat memfungsikan komputer kita menjadi gateway menuju internet. Teknisnya membutuhkan tabel lain pada IPTABLES selain ketiga tabel diatas, yaitu tabel
SNAT digunakan untuk mengubah alamat IP pengirim ( source IP address ). Biasanya SNAT berguna untuk menjadikan komputer sebagai gateway menuju ke internet.
Misalnya komputer kita menggunakan alamat IP 192.168.0.1. For example, we use the computer IP address 192.168.0.1. IP tersebut adalah IP lokal. SNAT akan mengubah IP lokal tersebut menjadi IP publik, misalnya 202.51.226.35. Begitu juga sebaliknya, bila komputer lokal kita bisa di akses dari internet maka DNAT yang akan digunakan.
Mangle pada IPTABLES banyak digunakan untuk menandai ( marking ) paket-paket untuk di gunakan di proses-proses selanjutnya. Mangle paling banyak di gunakan untuk bandwidth limiting atau pengaturan bandwidth.
Tabel MANGLE
D. Mendesain sistem keamanan jaringan
Berikut ini adalah langkah- langkah yang diperlukan dalam membangun sebuah firewall
1. Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.
2. Menentukan kebijakan atau policy .
3. Menentukan aplikasi – aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan.
4. Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih
aturan firewall.
5. Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall.
6. Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah diterapkan.
Berikut Contoh-contoh Iptables:
Membuat Inisialisasi
Semoga tulisan tentang sistem keamanan(Firewall) bermanfaat untuk pengunjung semua.
Hai Sobat, apa kabar, semoga dalam keadaan sehat selalu dan tatap semangat menjalankan aktifitas hari ini.
Hai sobat hari ini saya akan menulis tenang sistem keamanan firewall
Pasti sobat bertanya-tanya apa sih? sistem keamanan firewall
Ferewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab
dalam keamanan ferewall ini ada beberapa hal pembahasan :
1. Menentukan jenis jenis keamanan jaringan
2. Memasang firewall
3. Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
4. Mendesain sistem keamanan jaringan
A. Menentukan jenis jenis keamanan jaringan
Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi yang melibatkan
berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan
koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware (pengamanan
fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software (sistem, konfigurasi,
sistem akses)
Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang dilakukan oleh
pengelola( human error), akan tetapi tidak sedikit pula yang disebabkan oleh pihak ketiga
Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses, penyalahgunaan
data maupun sistem, sampai tindakan kriminal melalui aplikasi jaringan komputer
Beberapa jenis gangguan dalam internetworking dikenal istilah:
1. Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada, misalnya
pengrusakan pada sistem dari suatu server.
2. Physing, berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang berkaitan
dengan pemanfaataanya.
3. Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
4. Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya pencurian
nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo yang terdapat pada rekening
tersebut untuk keperluan belanja online.
Serta masih banyak istilah pada sistem keamanan jaringan yang berkaitan dengan penyalahgunaan maupun pengerusakan sistem yang sudah ada.
Dalam melakukan persiapan fungsi sistem hendaknya disiapkan pengamanan dalam bentuk
1. Mengelompokkan terminal yang difungsikan sebagai pengendali jaringan atau titik pusat
akses (Server) pada suatu jaringan, yang selanjutnya harus diberikan pengamanan secara
khusus.
2. Menyediakan pengamanan fisik berupa ruangan khusus untuk pengamanan perangkat yang
disebut pada point nomor 1. Ruangan tersebut dapat diberikan label Network Operating
Center (NOC) dengan membatasi personil yang diperbolehkan masuk.
3. Memisahkan sumber daya listrik untuk NOC dari pemakaian yang lain. Perlu juga
difungsikan Uninteruptable Power Supply (UPS) dan Stabilizer untuk menjaga kestabilan
supply listrik yang diperlukan perangkat pada NOC.
4. Merapikan wiring ruangan dan memberikan label serta pengklasifikasian kabel.
5. Memberikan Soft Security berupa Sistem Firewall pada perangkat yang difungsikan di
jaringan.
6. Merencanakan maintenance dan menyiapkan Back Up sistem.
Firewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya
Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi jaringan, baik dengan melakukan filterisasi, membatasi, ataupun menolak suatu permintaan koneksi dari jaringan luar lainnya seperti internet
Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkannya melindungi jaringan.
Ada tiga macam Proses yang terjadi pada firewall, yaitu:
1. Modifikasi header paket, digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit paket
TCP sebelum mengalami proses routing.
2. Translasi alamat jaringan, translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu
( one to one ), yaitu satu alamat IP privat dipetakan kesatu alamat IP publik atau
translasi banyak kesatu ( many to one ) yaitu beberapa alamat IP privat dipetakan kesatu
alamat publik.
3. Filter paket, digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan atau tidak.
B. Memasang firewall
Jenis-jenis firewall
1. Packet Filtering Gateway
2. Application Layer Gateway
3. Circuit Level Gateway
4. Statefull Multilayer Inspection Firewall
Berikut Pembahasan tentang jenis-jenis Firewall
1. Packet Filtering Gateway
Packet filtering gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan
filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.
2. Application Layer Gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya
berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi ( content ) paket
tersebut.
Bila kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan filterisasi
pada layer aplikasi ( Application Layer ).
3. Circuit Level Gateway
Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan transport dari model referensi TCP/IP.
Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa
disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi
hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Applica-
tion Layer Gateway , hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda,
yaitu berada pada layer Transport.
4. Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall
jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet
Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application
Layer Gateway dan Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini
merupakan firewall yang ,memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan
yang paling tinggi
C. Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan
Aplikasi pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall dapat diimplementasikan
dengan menerapkan sejumlah aturan (chains) pada topologi yang sudah ada.
Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan iptables, ada dua hal yang harus
diperhatikan yaitu
1. Koneksi paket yang menerapkan firewall yang digunakan.
2. Konsep firewall yang diterapkan
Dengan dua hal ini diharapkan iptables sebagai aturan yang mendefinisikan firewall dapat
mengenali apakah koneksi yang terjadi berupa koneksi baru ( NEW) , koneksi yang telah
ada ( ESTABLISH ), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya ( RELATED ) atau
koneksi yang tidak valid ( INVALID ). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IP
Tables disebut Statefull Protocol.
Koneksi Paket
Koneksi paket yang dalam proses pengirimannya dari pengirim kepada penerima harus melalui
aturan firewall, dapat dikelompokan kepada tiga kelompok koneksi, yaitu
- Koneksi TCP
- Koneksi IP
- Koneksi UDP
Koneksi TCP
Sebuah koneksi TCP dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection Oriented yang berarti sebelum melakukan pengiriman data, mesin-mesin tersebut akan melalui 3 langkah cara berhubungan ( 3-way handshake ).
Koneksi IP
Sebuah frame yang diidentifikasi menggunakan kelompok protokol Internet (IP) harus melalui aturan firewall yang didefinisikan menggunakan protokol IP sebelum paket tersebut mendapat jawaban koneksi dari tujuan paket tersebut
Salah satu paket yang merupakan kelompok protokol IP adalah ICMP, yang sering digunakan sebagai aplikasi pengujian koneksi ( link ) antar host
Ada empat macam tipe echo yang akan mendapat paket balasan, yaitu:
Echo request dan reply,
Timestamp request dan reply,
Infomation request dan reply,
Address mask request dan reply
Koneksi UDP
Berbeda dengan koneksi TCP, koneksi UDP (Gambar 11.11) bersifat connectionless . Sebuah mesin yang mengirimkan paket UDP tidak akan mendeteksi kesalahan terhadap pengiriman paket tersebut.
Paket UDP tidak akan mengirimkan kembali paket-paket yang mengalami error. Model pengiriman paket ini akan lebih efisien pada koneksi broadcasting atau multicasting
MATA RANTAI IPTABLES
Untuk membangun sebuah firewall, yang harus kita ketahui pertama-tama adalah bagaimana sebuah paket diproses oleh firewall, apakah paket-paket yang masuk akan di buang ( DROP ) atau diterima ( ACCEPT ), atau paket tersebut akan diteruskan ( FORWARD ) ke jaringan yang lain.
Salah satu tool yang banyak digunakan untuk keperluan proses pada firewall adalah iptables. Program iptables adalah program administratif untuk Filter Paket dan NAT ( Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya, iptables dilengkapi dengan tabel mangle, nat dan filter Proses yang terjadi pada paket yang melewati suatu firewall dapat digambarkan sebagai berikut
Keterangan :
DNAT (Destination NAT) : Tujuan yang memerlukan konversi Network Address Translation.
SNAT (Source NAT): Sumber yang menggunakan konversi Network Address Translation
TABEL FILTER PADA IPTABLES
Tabel NAT Pada IPTABLES
Salah satu kelebihan IPTABLES adalah untuk dapat memfungsikan komputer kita menjadi gateway menuju internet. Teknisnya membutuhkan tabel lain pada IPTABLES selain ketiga tabel diatas, yaitu tabel
SNAT digunakan untuk mengubah alamat IP pengirim ( source IP address ). Biasanya SNAT berguna untuk menjadikan komputer sebagai gateway menuju ke internet.
Misalnya komputer kita menggunakan alamat IP 192.168.0.1. For example, we use the computer IP address 192.168.0.1. IP tersebut adalah IP lokal. SNAT akan mengubah IP lokal tersebut menjadi IP publik, misalnya 202.51.226.35. Begitu juga sebaliknya, bila komputer lokal kita bisa di akses dari internet maka DNAT yang akan digunakan.
Mangle pada IPTABLES banyak digunakan untuk menandai ( marking ) paket-paket untuk di gunakan di proses-proses selanjutnya. Mangle paling banyak di gunakan untuk bandwidth limiting atau pengaturan bandwidth.
Tabel MANGLE
D. Mendesain sistem keamanan jaringan
Berikut ini adalah langkah- langkah yang diperlukan dalam membangun sebuah firewall
1. Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.
2. Menentukan kebijakan atau policy .
3. Menentukan aplikasi – aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan.
4. Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih
aturan firewall.
5. Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall.
6. Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah diterapkan.
Berikut Contoh-contoh Iptables:
Membuat Inisialisasi
Semoga tulisan tentang sistem keamanan(Firewall) bermanfaat untuk pengunjung semua.
EmoticonEmoticon